Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 03:42:31【Resep Pembaca】385 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara menjadi pembicara dalam acara diskusi bertajuk

Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Center of Economic and Law Studies (Celios) mendorong penguatan industri besi dan baja, obat tradisional serta makanan dan minuman (mamin) guna menjaga momentum ekspor nasional yang tumbuh signifikan 11,41 persen secara tahunan pada September 2025.
"Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia. Terutama bagi produsen besi-baja yang memang mematuhi standar untuk melakukan dekarbonisasi industri," kata Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekspor yang tinggi ini, pemerintah perlu memberikan dukungan terkait sertifikasi Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) agar sektor besi dan baja bisa memperkuat perdagangan ke pasar Uni Eropa.
Sementara untuk industri obat tradisional atau fitofarmaka, potensi yang bisa dikembangkan oleh produsen domestik masih cukup besar, mengingat bahan baku yang dimiliki melimpah di tanah air.
Selain itu dengan melakukan penguatan industri obat tradisional, bahan baku obat yang selama ini tercatat masih 94 persen dipenuhi melalui impor, turut bisa dipenuhi secara domestik.
Sektor mamin, lanjut Bhima, saat ini tengah menghadapi tekanan daya beli, namun sektor tersebut melakukan strategi penurunan ukuran produk (down size) guna menjaga daya saing.
Bima berharap pemerintah memberi perhatian terhadap tiga sektor manufaktur itu berupa penguatan sertifikasi internasional, insentif fiskal, serta menerapkan proteksi pasar dari masifnya produk impor.
"Ini sebenarnya ada momentum untuk relokasi industri," ucapnya.
"Nah ini perlu insentif-insentif fiskal yang harus lebih tepat sasaran," kata dia lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia mengalami keuntungan atau surplus selama 65 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020, dengan nilai keuntungan kumulatif Januari-September 2025 sebesar 33,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp558 triliun.
Keuntungan kumulatif yang diperoleh Indonesia sejak awal tahun hingga September 2025 ini berasal dari total ekspor sebesar 209,8 miliar dolar AS atau Rp3,49 kuadriliun dan impor di periode yang sama sebanyak 176,32 miliar dolar AS atau Rp2,93 kuadriliun.
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan atau manufaktur sebanyak 167,85 miliar dolar AS atau Rp2,8 kuadriliun.
Khusus untuk neraca dagang September 2025, BPS mencatat Indonesia mencatatkan keuntungan 4,34 miliar dolar AS atau Rp72 triliun, dengan komposisi ekspor 24,68 miliar dolar AS atau Rp411 triliun dan impor 20,34 miliar dolar AS atau Rp339 triliun.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom soroti dampak turunnya tarif dagang AS-China bagi Indonesia
Baca juga: Celios: Magang bergaji UMP harus percepat transisi ke pekerjaan formal
Suka(74385)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK

Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan

Tips aman dan nyaman menonton konser

Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa